Agun Gunandjar Soal Infrastruktur di Bali: Ubah Paradigma, Masyarakat Harus Jadi Subjek Pembangunan

05-10-2023 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Agun Gunandjar Sudarsa saat mengikuti pertemuan Kunjungan Kerja Komisi XI DPR di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (4/10/2023). Foto: Saum/nr

 

Dalam rangka mendukung iklim ekonomi daerah yang inklusif, Anggota Komisi XI DPR RI Agun Gunandjar Sudarsa menilai Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah perlu mengubah paradigma pembangunan. Yaitu, menjadikan masyarakat di daerah bukan sebagai objek melainkan sebagai subjek pembangunan.

 

Hal ini menjadi perhatiannya agar perencanaan pembangunan yang disusun oleh Pemerintah tidak merusak sekaligus mengorbankan kehidupan masyarakat di Provinsi Bali. Sebab itu, Agun mengingatkan seluruh mitra kerja Komisi XI DPR RI agar konflik Pulau Rempang tidak boleh terulang di seluruh Indonesia, termasuk di Bali. 

 

"Paradigma pembangunan di daerah itu tetap harus mengacu kepada paradigma konstitusi, di mana perencanaan pembangunan itu harus sungguh sungguh melibatkan dan tidak menjadikan daerah itu sebagai objek, tapi mereka harus menjadi subjek pembangunan. Kami ingin Indonesia memiliki iklim perekonomian yang inklusif," ucap Politisi Fraksi Golkar itu Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Komisi XI DPR di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (4/10/2023).

 

Ekonomi yang inklusif, tegasnya, akan menjamin pemerataan akses yang mana akan memperluas kesempatan dan kemakmuran pada seluruh lapisan masyarakat daerah. Ia juga menekankan paradigma ini akan membantu menciptakan masyarakat yang kuat dan tangguh menghadapi krisis. 

 

"Kesenjangan ini hanya akan bisa diatasi kalau memang ada porsi keadilan. Ekonomi inklusif yang menjadi jawabannya. Jadi (perputaran) uang itu betul-betul diarahkan kepada setiap lapisan rakyat, tidak hanya menumpuk di perkotaan saja," imbuhnya. 

 

Diketahui, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS berencana menerapkan kebijakan yang bertujuan memperkecil kesenjangan ekonomi dan sosial di Provinsi Bali. Bernama 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali', Kementerian ini akan melakukan sejumlah proyek infrastruktur untuk membangun konektivitas antar kota dan kabupaten berpotensi yang menggerakan perekonomian di Pulau Seribu Pura itu. 

 

Beberapa proyek infrastruktur yang akan dibangun di Bali di antaranya Pembangunan LRT; Pembangunan jalan lintas utara Bali; Membentuk shortcut Singaraja-Mengwitani dan Denpasar-Gilimanuk; Penyedian Air Baku di Kawasan Strategis DPP Revitalisasi Bali; Pembangunan Bandara Bali Baru; dan, Pembangunan Jalan KA Mengwitani-Singaraja. 

 

"Pembangunan infrastruktur katakanlah sedang digalakan. Itu salah satu solusi untuk menjembatani (kesenjangan) agar kesenjangan ini berkurang secara gradual. Kesenjangan itu memang terjadi karena ada proses yang putus," pungkas Agun. (ts/rdn)

BERITA TERKAIT
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...
Komisi XI Minta BI Lakukan Sosialisasi Masif Penggunaan ID Payment
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Batam-Komisi XI DPR RI menyoroti isu Payment ID yang belakangan menuai polemik di tengah masyarakat. Polemik tersebut terjadi lantaran...
PPATK Jangan Asal Blokir Rekening Masyarakat
13-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Pemblokiran puluhan juta rekening oleh Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) menimbulkan polemik. Diberitakan di berbagai...